“GREEN SANDS”
Terkadang suatu merek yang memiliki pangsa pasar rendah dan mengalami pertumbuhan pasar yang tidak begitu bagus atau stagnansi, biasanya beberapa di antaranya bukan disebabkan karena implementasi sistem pemasaran mereka yang salah, melainkan target pemasarannya yang mereka tuju kurang tepat. Hal ini bisa saja terjadi karena mereka yang memiliki produk tersebut kurang mengerti keinginan konsumen yang sesungguhnya,
Contoh dari satu merek yang pada saat awal mula di keluarkan, penjualannya
sangat biasa saja, atau dengan kata lain kurang menarik perhatian konsumen
ialah Green Sands. Merek yang pada awal terbentuknya di sebut dengan minuman
berkategori “shandy" ini menargetkan produk minuman mereka sebagai minuman
yang mengandung alkohol dibawah satu persen. Setelah di produksi
ternyata respon dari konsumen kurang baik, sebab
kategori minuman shandy kurang begitu dikenal dan disukai, karena bagi para
penikmat minuman beralkohol, minuman ini di sebut minuman ‘banci’ karena
minuman ini tidak dapat membuat penikmatnya merasakan ‘Fly’ seperti
minuman beralkohol lainnya. Dan untuk sisi keagaman pun khususnya umat muslim,
minuman ini di nilai haram dan tidak boleh di konsumsi karena mengandung
alkohol meskipun di bawah satu persen. Sehingga
penjualan dan pertumbuhan pasar Green Sands saat itu menjadi lambat dan stagnan.
Dari sini, pihak manajemen mulai menyadari kelemahan dari mereka mengenai
produksi minuman green sands ini yang tidak bisa menarik perhatian konsumen,
dan untuk mengatasi masalah ini, manajemen PT Multi Bintang
Indonesia yang juga produsen minuman beralkohol merek Bir Bintang, melakukan
pergantian target pasar minuman ini dari pasar minuman shandy menjadi
minuman berkarbonasi. Strategi penggantian pasar seperti ini di sebut dengan
istilah Reposisi. Reposisi ini adalah salah satu alternatif yang dapat diimplementasikan oleh pemasar
untuk dapat bertahan dan berkembang di tengah-tengah persaingan di pasar
konsumen ini. Reposisi yang mereka lakukan adalah dengan cara meluncurkan
tiga varian rasa tanpa alkohol dengan kemasan kaleng 300 ml dan botol 200 ml.
Dengan dukungan komunikasi pemasaran yang gencar dan menyasar remaja sebagai
target pasar yang baru, tingkat penjualan Green Sand saat itu bisa
langsung naik sampai tiga kali lipat.
Dari kasus di atas dapat kita simpulkan bagaimana pentingnya perencanaan
dan strategi dalam menentukan target pasar (konsumen) yang kita tuju dalam
sebuah pemasaran sebuah produk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar