Rabu, 04 Februari 2015

Contoh Produk yang Pernah Gagal Dipasarkan

“GREEN SANDS”


Terkadang suatu merek yang memiliki pangsa pasar rendah dan mengalami pertumbuhan pasar yang tidak begitu bagus atau stagnansi, biasanya beberapa di antaranya bukan disebabkan karena implementasi sistem pemasaran mereka yang salah, melainkan target pemasarannya yang mereka tuju kurang tepat. Hal ini bisa saja terjadi karena mereka yang memiliki produk tersebut kurang mengerti keinginan konsumen yang sesungguhnya,

Contoh dari satu merek yang pada saat awal mula di keluarkan, penjualannya sangat biasa saja, atau dengan kata lain kurang menarik perhatian konsumen ialah Green Sands. Merek yang pada awal terbentuknya di sebut dengan minuman berkategori “shandy" ini menargetkan produk minuman mereka sebagai minuman yang mengandung alkohol dibawah satu persen. Setelah di produksi ternyata respon dari konsumen kurang baik, sebab kategori minuman shandy kurang begitu dikenal dan disukai, karena bagi para penikmat minuman beralkohol, minuman ini di sebut minuman ‘banci’ karena minuman ini tidak dapat membuat penikmatnya merasakan ‘Fly’ seperti minuman beralkohol lainnya. Dan untuk sisi keagaman pun khususnya umat muslim, minuman ini di nilai haram dan tidak boleh di konsumsi karena mengandung alkohol meskipun di bawah satu persen. Sehingga penjualan dan pertumbuhan pasar Green Sands saat itu menjadi lambat dan stagnan.


Dari sini, pihak manajemen mulai menyadari kelemahan dari mereka mengenai produksi minuman green sands ini yang tidak bisa menarik perhatian konsumen, dan untuk mengatasi masalah ini, manajemen PT Multi Bintang Indonesia yang juga produsen minuman beralkohol merek Bir Bintang, melakukan pergantian target pasar minuman ini dari pasar minuman shandy menjadi minuman berkarbonasi. Strategi penggantian pasar seperti ini di sebut dengan istilah Reposisi. Reposisi ini adalah salah satu alternatif yang dapat diimplementasikan oleh pemasar untuk dapat bertahan dan berkembang di tengah-tengah persaingan di pasar konsumen ini. Reposisi yang mereka lakukan adalah dengan cara meluncurkan tiga varian rasa tanpa alkohol dengan kemasan kaleng 300 ml dan botol 200 ml. Dengan dukungan komunikasi pemasaran yang gencar dan menyasar remaja sebagai target pasar yang baru, tingkat penjualan Green Sand saat itu bisa langsung naik sampai tiga kali lipat.

Dari kasus di atas dapat kita simpulkan bagaimana pentingnya perencanaan dan strategi dalam menentukan target pasar (konsumen) yang kita tuju dalam sebuah pemasaran sebuah produk.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar